Gambar Sampul Biologi modul · b_Bab 2 Keanekaragaman Hayati
Biologi modul · b_Bab 2 Keanekaragaman Hayati
-

SMA 10 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

2

KEANEKARAGAMAN HAYATI

BIOLOGI

KELAS X

PENYUSUN

Artanti, S.Si

SMAN 2 Cibinong

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

3

DAFTAR ISI

PENYUSUN ..........................................

...................................................

...................................................

2

DAFTAR ISI ........................................

...................................................

...................................................

. 3

GLOSARIUM .........................................

...................................................

..................................................

4

PETA KONSEP .......................................

...................................................

................................................ 5

PENDAHULUAN .......................................

...................................................

............................................ 6

A.

Identitas Modul ...................................

...................................................

........................ 6

B.

Kompetensi Dasar ..................................

...................................................

..................... 6

C.

Deskripsi Singkat Materi ..........................

...................................................

.................. 6

D.

Petunjuk Penggunaan Modul .........................

...................................................

............. 6

E.

Materi Pembelajaran ...............................

...................................................

.................... 7

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ...........................

...................................................

............................ 8

Tingkat Keanekaragman Hayati ......................

...................................................

.............................. 8

A.

Tujuan Pembelajaran ...............................

...................................................

................... 8

B.

Uraian Materi .....................................

...................................................

......................... 8

C.

Rangkuman .........................................

...................................................

...................... 16

D.

Penugasan Mandiri .................................

...................................................

.................. 17

E.

Latihan Soal ......................................

...................................................

........................ 17

F.

Penilaian Diri ....................................

...................................................

........................ 20

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ...........................

...................................................

.......................... 21

Penyebaran, Pelestarian dan Manfaat Keanekaragaman

Hayati ....................................... 21

A.

Tujuan Pembelajaran ...............................

...................................................

................. 21

B.

Uraian Materi .....................................

...................................................

....................... 21

C.

Rangkuman .........................................

...................................................

...................... 30

D.

Penugasan Mandiri .................................

...................................................

.................. 31

E.

Latihan Soal ......................................

...................................................

........................ 31

F.

Penilaian Diri ....................................

...................................................

........................ 34

EVALUASI ..........................................

...................................................

...................................................

35

DAFTAR PUSTAKA ....................................

...................................................

........................................ 38

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

4

GLOSARIUM

Abisal

:

Daerah palung laut yang keadaannya gelap

Biodiversitas

:

Variasi organisme hidup pada berbagai tingkatan

Ekosistem

:

Hubungan timbal balik antara organisme dengan lingk

ungan

abiotik

Endemik

:

Spesies lokal yang unik dan hanya ada pada daerah t

ertentu dan

tidak ditemukan di daerah lain

Konservasi

:

Usaha yang dilakukan untuk melestarikan keanekaraga

man hayati

Plasma nutfah

:

Bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme y

ang

mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat

Variasi

:

Perbedaan-perbedaan sifat yang terdapat pada makhlu

k hidup

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

5

PETA KONSEP

KEANEKARAGAMAN HAYATI

TINGKAT

KEANEKARAGAMAN

HAYATI

GEN

SPESIES/JENIS

EKOSISTEM

PERSEBARAN

KEANEKARAGAMAN

HAYATI

SEBARAN

WILAYAH

SEBARAN

FLORA

SEBARAN

FAUNA

ANCAMAN

KEANEKAR

AGAMAN

HAYATI

PELESTARIAN

KEANEKARAG

AM HAYATI

IN SITU

EX SITU

MANFAAT

KEANEKARA

GAMAN

HAYATI

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

6

PENDAHULUAN

A. Identitas Modul

Mata Pelajaran

: Biologi

Kelas

: X

Alokasi Waktu

: 6 x 45 menit

Judul Modul

: Keanekaragaman Hayati

B. Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis berbagai

tingkat

keanekaragaman hayati di

Indonesia

beserta

ancaman dan

pelestariannya

beserta ancaman dan

pelestariannya.

4.2 Menyajikan hasil

observasi

berbagai

tingkat

keanekaragaman hayati

di

Indonesia dan usulan

upaya pelestariannya.

C. Deskripsi Singkat Materi

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanek

aragman organisme yang

menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen,

jenis, dan ekosistem pada suatu

daerah. Keseluruhan gen, jenis, dan ekosistem merup

akan dasar kehidupan di bumi.

Keanekaragaman tersebut saling berhubungan satu sam

a lain sehingga tidak bisa

dipisahkan satu sama lain.

Keanekaragaman hayati tersebar di seluruh permukaan

bumi mewarnai

keberagaman mahluk hidup dan memberi manfaat teruta

ma kepada kehidupan

manusia. Keanekaragaman hayati sangat diperlukan un

tuk kelestarian hidup

organisme dan berlangsungnya daur materi (aliran en

ergi). Namun demikian,

kualitas dan kuantitas keanekaragaman hayati di sua

tu wilayah dapat menurun atau

bahkan dapat menghilang. Keanekaragaman hayati dapa

t dijaga kelestariannya serta

dapat dipulihkan kembali.

D. Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya anda berhasil mencapai kompetensi maka ikuti

petunjuk

langkah-langkah

yang harus anda lakukan selama mempelajari modul i

ni :

1.

Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dal

am modul ini, cermati pula

tujuan pembelajaran dari masing-masing kegiatan bel

ajar.

2.

Baca dan pahami materi yang ada dalam modul ini den

gan baik, jika menemukan

kesulitan, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman

-teman,dan apabila

belum terpecahkan, sebaiknya tanyakan kepada guru.

3.

Jika modul ini dirasa belum cukup memberikan inform

asi, carilah referensi yang

menunjang Anda dalam menyelesaikan kegiatan belajar

dan tugas.

4.

Modul ini dilengkapi dengan glosarium, jadi apabila

dalam mempelajari modul

menemukan beberapa kata sulit, Anda dapat mencari m

akna kata tersebut dalam

glosarium.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

7

5.

Rangkuman materi akan mempermudah Anda untuk menemu

kan poin penting

materi dan menyimpulkan materi dalam setiap kegiata

n belajar.

6.

Kerjakan secara mandiri soal latihan dalam setiap k

egiatan belajar dan soal tes

penilaian akhir guna evaluasi keberhasilan belajar

Anda.

7.

Periksalah hasil kegiatan belajar, tugas, dan latih

an soal Anda dengan kunci

jawaban dalam modul ini. Apabila hasil pekerjaan An

da belum benar, maka

pelajari kembali materi yang berkaitan dengan hal t

ersebut dan perbaiki

kesalahan Anda. Khusus untuk jawaban soal latihan

dan tes penilaian akhir,

perhatikan umpan balik di setiap akhir kegiatan dal

am modul ini. Apabila hasil

soal evaluasi mencapai 80% benar maka Anda dapat me

lanjutkan kegiatan

belajar selanjutnya.

8.

Untuk keberhasilan belajar Anda, dalam mempelajari

modul ini, urutan kegiatan

harus diikuti dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi

2

kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat ura

ian

materi, penugasan, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama : Tingkat keanekaragaman hayati

Kedua : Persebaran, pelestarian dan ancaman keane

karamagan hayati

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Tingkat Keanekaragman Hayati

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1, diharapkan Anda da

pat mengidentifikasi,

menjelaskan, menganalisis tingkat keanekaragaman ha

yati dan mampu menyajikan

hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hay

ati di Indonesia dengan selalu

berfikir kritis, kreatif. dan membisakan sikap juju

r, disiplin, tanggung jawab serta

tetap bersyukur kepada Tuhan YME.

B.

Uraian Materi

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada ma

khluk hidup yang

menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukur

an, serta ciri-ciri lainnya.

Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (b

iodiversity), meliputi

keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tin

gkat gen, jenis, dan ekosistem di

suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena ada

nya pengaruh faktor genetik dan

faktor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspres

i gen). secara garis besar

keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yait

u sebagai berikut:

1.

Keanekaragaman Gen

Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 1. Variasi ras manusia

Sumber : ashev-chenko.blogspot.com

Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu s

ifat keturunan. Gen terdapat

dalam lokus kromosom, kromosom ada dalam inti sel.

Semua mahluk hidup yang

ada dipermukaan bumi ini mempunyai kearngka dasar k

omponen sifat menurun

yang sama.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

9

Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu da

lam satu jenis atau

spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabk

an bervariasinya

susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (

sifat) dan fenotip

(penampakan luar) suatu makhluk hidup Keanekaragama

n gen menunjukkan

adanya variasi susunan gen pada individu-individu s

ejenis. Gen-gen tersebut

mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis ma

khluk hidup, seperti tampilan

pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon

, dan sebagainya. Variasi

dalam spesies ini disebut varietas.

Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terj

adi perkawinan atau persilangan

antar individu yang karakternya berbeda akan mengha

silkan keturunan yang

semakin banak variasinya. Hal ini terjadi karena pa

da saat persilangan akan

terjadi penggabungan gen-gen dari masing-masing ind

ividu melalui sel kelamin.

Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen sema

kin tinggi.

Gambar 2. Berbagai variasi warna bunga mawar

Sumber : seputarbahan.me

Perhatikan gambar tanaman mawar di atas dengan warn

a merah, putih dan

kuning. Tanaman mawar ini merupakan contoh keaneka

ragaman gen. Tanaman

mawar yang beraneka warna memiliki keanakeragaman t

ingkat gen dalam warna

bunga. Contoh lain adalah warna kulit manusia yang

beraneka ragam sesuai

dengan sebaran mereka tinggal.

Tingkat keanekaragaman gen ternyata tidak terdapat

pada gen saja, melainkan

ada juga faktor lain yang berperan mempengaruhi kea

nekaragaman ini, yaitu

lingkungan. Sifat yang muncul pada setiap individu

merupakan interaksi antar gen

dengan lingkungan. Dua individu yang memiliki struk

tur dan urutan gen yang

sama, belum tentu memiliki bentuk yang sama pula ka

rena faktor lingkungan

mempengarruhi penampakan (fenotipe) atau bentuk. Co

ntoh lingkungan

mempengaruhi keanekaragaman tingkat gen dapat dilih

at dari jumlah sel darah

merah yang hidup di dataran tinggi dan yang hidup d

i pantai. Ternyata jumlah sel

darah merah orang yang hidup di pegunungan lebih ba

nyak dibandingkan dengan

yang hidup di pantai. Mengapa hal ini terjadi? Kar

ena jumlah oksigen di

pegunungan lebih sedikit dari pantai. Oleh karena i

tu, untuk memenuhi kebutuhan

tubuh akan oksigen orang yang hidup di pegunungan m

emiliki sel darah merah

yang lebih banyak. Sel darah merah berguna untuk me

ngangkut oksigen ke seluruh

tubuh.

2.

Keanekaragaman Jenis

Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mem

punyai persamaan morfologis,

anatomis, fisiologis dan memiliki kemapuan untuk me

lakukan perkawinan dengan

sesamanya sehingga meghasilkan keturunan yang subur

(fertile) untuk

melanjutkan generasinya.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

10

Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi ya

ng terdapat pada mahluk

hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada mahlu

k hidup yang termasuk pada

satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebi

h mudah diamati daripada

perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh keane

karagaman jenis dapat

dilihat dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang

kapri, kacang tanah, kacang

hijau, kacang merah, kaang kedelai dan kacang panja

ng.

Gambar 3. Jenis-jenis kacang

Sumber : biologigonz.blogspot.com

3.

Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau int

eraksi timbal balik antara

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainny

a dan juga antara makhluk

hidup dengan lingkungannya. Dalam aktivitas kehidup

annya makhluk hidup selalu

berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitar

nya.Ketergantungan ini

berkaitan dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya mat

ahari, air, tanah, cuaca, dan

faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbe

da menyebabkan adanya

perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidu

p (komponen biotik). Hal ini

menunjukkan adanya keanekragaman ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman s

uatu komunitas yang

terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di

suatu habitat.

Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya

keanekaragaman gen dan

keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekargaman

ekosistem : sawah, hutan,

pantai.

Tipe-Tipe ekosistem

a.

Ekositem Perairan (Akuatik)

Ekosistem perairan adalah komponen abiotiknya sebag

ian besar terdiri atas

air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosiste

m perairan dibagi

menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.

Plaknton

terdiri atas fitoplanktoon dan zooplankton. Organi

sme ini dapat

berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus

arus air, misalnya

ganggang uniseluler dan protozoa

Nekton

merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang)

misalnya

ikan dan katak

Neuston

merupakan organisme yang mengapung dipermukaan air

misalnya serangga, air, teratai, eceng gondok dan g

anggang.

Bentos

merupakan organisme yang berada didasar perairan m

isalnya,

udang, kepiting, cacing, dan ganggang.

Perifiton

merupakan organisme yang melekat pada organisme la

in

misalnya ganggang dan siput.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

11

Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yai

tu ekosistem air

tawar dan ekosistem air laut.

1)

Ekosistem air tawar

Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut:

Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan

lebih rendah

daripada cairan sel yang makhluk hidup.

Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Penetrasi atau masuknya cahaya matahari dibagi men

jadi beberapa

zona yaitu :

-

Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat d

itembus

cahaya matahari hingga kedasar perairan.

-

Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh d

ari tepian

sampai kedalaman yang masih dapat di tembus cahaya

matahari.

-

Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tid

ak dapat

ditembus cahaya matahari. Di daerah ini tidak ditem

ukan

organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni ol

eh hewan

pemangsa dan organisme pengurai.

2)

Ekosistem Air laut

Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut :

Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.

Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Habitat air laut saling berhubungan antara laut yan

g satu dengan laut

yang lain.

Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan

dengan di

kedalaman.

Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dip

engaruhi oleh

arah angin, perbedaan densitas (masa jenis) air, su

hu, tekanan air,

gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembu

s air, ekosistem

air laut dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yai

tu:

Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus ca

haya matahari,

kedalaman air kurang dari 200 meter. Organisme yang

mampu

berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.

Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman ai

r 200- 2.000

meter. Cahaya matahari remang-remang tidak efektif

untuk

fotosintesis.Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca

.

Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat dite

mbus cahaya

matahari sehingga selalu gelap.kedalaman air lebih

dari 2.000 meter.

Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pant

ai hingga ketengah

laut, yaitu :

Zona litoral

(pasang surut), merupakan daerah yang terendam saa

t

terjadi dan seperti daratan saat air laut surut.

Zona neritik

, merupakan daerah laut dangkal, kurang dari 200

meter. Zona ini dapat ditembus cahaya matahari dan

dihuni

ganggang laut dan ikan.

Zona batial

, merupakan memiliki kedalam air 200-2.000 meter da

n

keadaannya remang-remang. Di zona ini tidak ada pro

dusen,

melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif

berenang),

misalnya ikan.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

12

Zona abisal

, merupakan daerah palung laut yang keadaannya gela

p.

Kedalaman air di zona abisal lebih dari 2.000 meter

. Zona ini dihuni

oleh hewan predator, detritivor (permakan sisa orga

nisme),

misalnya pengurai.

Macam-macam ekosistem air laut adalah sebagai beri

kut:

1)

Ekosistem laut dalam

Ekosistem laut dalam terdapat di laut dalam atau pa

lung laut yang

gelap karena tidak dapat ditembus oleh cahaya matah

ari. Pada

ekosistem laut dalam tidak ditemukan produsen. Orga

nisme yang

dominan, yaitu predator dan ikan yang pada penutup

kulitnya

mengandung fosfor sehingga dapat bercahaya di tempa

t yang gelap.

2)

Ekosistem terumbu karang

Ekosistem terumbu Karang terdapat di laut yang dang

kal dengan air

yang jernih. Organisme yang hidup di ekosistem ini,

antara lain hewan

terumbu karang (Coelenterata), hewan spons (Porifer

a), Mollusca

(kerang, siput), bintang laut, ikan, dan ganggang.

Ekosistem terumbu

karang di Indonesia yang cukup terkenal di antarany

a Taman

Nasional Bawah Laut Bunaken.

3)

Ekosistem Estuari

Ekosistem estuari terdapat di daerah percampuran a

ir laut dengan air

sungai. Salinitas air di estuari lebih rendah darip

ada air laut, tetapi

lebih tinggi daripada air tawar, yaitu sekitar 5 –

25 ppm. Di daerah

estuari dapat ditemukan tipe ekosistem yang khas, y

aitu padang

lamun (seagrass) dan hutan mangrove.

-

Padang Lamun merupakan habitat pantai yang biasanya

ditumbuhi

seagrass. Tumbuhan ini memiliki rizom dan serabut a

kar, batang,

daun, bunga, bahkan ada yang berbuah. Seagrass berb

eda dengan

alga karena mempunyai sistem reproduksi dan pertumb

uhan yang

khas. Seagrass tumbuh menyebar membentuk padang rum

put di

dalam air dengan perpanjangan rizom. Jenis hewan di

padang

lamun, antara lain kepiting renang (Portunus pelagi

cus), udang,

dan penyu.

-

Ekosistem hutan mangrove terdapat di daerah tropis

hingga

subtropis. Ekosistem ini didominasi oleh tanaman ba

kau

(Rhizophora sp.), kayu api (Avicennia sp.), dan bog

em (Bruguiera

sp.). Tumbuhan bakau memiliki akar yang kuat dan ra

pat untuk

bertahan di lingkungan berlumpur yang mudah goyah o

leh

hempasan air laut. Akar napasnya berfungsi untuk me

ngambil

oksigen langsung dari udara. Tumbuhan bakau memilik

i buah

dengan biji vivipari yang sudah berkecambah dan ber

akar panjang

saat masih di dalam buah sehingga langsung tumbuh k

etika jatuh

ke lumpur. Hewan-hewan yang hidup di ekosistem ini,

antara lain

burung, buaya, ikan, biawak, kerang, siput, kepitin

g, dan udang.

Hutan mangrove banyak terdapat di pesisir pulau Sum

atra, Jawa,

Kalimantan, Papua, Bali, dan Sumbawa.

4)

Ekosistem pantai pasir

Ekosistem pantai pasir terdiri atas hamparan pasir

yang selalu

terkena deburan ombak air laut. Di tempat ini angin

bertiup kencang

dan cahaya matahari bersinar kuat pada siang hari.

Vegetasi atau

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

13

tumbuhan yang dominan adalah formasi pescaprae dan

formasi

barringtonia. Formasi pes-caprae terdiri atas tanam

an berbatang

lunak dan berbiji (terna), misalnya Ipomoea pes-cap

rae, Vigna

marina, dan Spinifex littoreus. Formasi barrington

ia terdiri atas

perdu dan pohon, misalnya Barringtonia asiatica, T

erminalia catappa,

Erythrina, Hibiscus tiliaceus, dan Hernandia. Hewan

yang hidup di

pantai pasir, misalnya kepiting dan burung. Pantai

pasir antara lain

terdapat di Bali, Lombok, Papua, Bengkulu, dan Bant

ul (Yogyakarta).

5)

Ekosistem pantai batu

Sesuai dengan namanya, ekosistem pantai batu memili

ki banyak

bongkahan batu besar maupun batu kecil. Organisme d

ominan di sini

yaitu ganggang cokelat, ganggang merah, siput, kera

ng, kepiting, dan

burung. Ekosistem ini banyak terdapat di pantai sel

atan Jawa, pantai

barat Sumatra, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku.

b.

Ekosistem Daratan

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fis

iknya berupa daratan.

Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang

disebut bioma. Tipe

bioma sangat dipengaruhi oleh iklim sedangkan iklim

dipengaruhi oleh letak

geografis garis lintang dan ketinggian tempat dari

permukaan air laut.

Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya),

ekosistem darat

dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai ber

ikut:

1)

Hutan Hujan tropis

Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah Khatulist

iwa, misalnya dalam

lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia tenggar

a (Malaysia,

Indonesia, Thailand), dan lembah sungai kongo. Huta

n hujan tropik

mempunyai spesifikasi abiotik seperti di bawah ini.

Memiliki siraman

hujan yang sangat deras antara 200-450 cm/tahun. Se

tiap tahun Matahari

bercahaya dengan temperatur lingkungan antara 21-30

derajat Celsius.

Gambar 4. Hutan Hujan Tropis

Sumber : diction.id

2)

Bioma Gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (se

panjang garis balik)

yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bio

ma gurun adalah

gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu

siang hari tinggi

(bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi

, sedangkan malam

hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbed

aan suhu antara

siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang

terdapat di

gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpa

i pula tumbuhan

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

14

menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau

tak berdaun dan

memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untu

k menyimpan air.

Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ula

r, kadal, katak, dan

kalajengking.

Gambar 5. Bioma Gurun

Sumber : ilmugeografi.com

3)

Bioma Padang Rumput

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari d

aerah tropik ke

subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang l

ebih 25-30 cm per

tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (per

esapan air) tinggi dan

drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terd

iri atas tumbuhan

terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung p

ada kelembapan.

Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing l

iar, serigala, gajah,

jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

Gambar 6. Padang rumput

Sumber : german.fansshare.com

4)

Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedan

g. Ciri-cirinya adalah

curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di dae

rah yang mengalami

empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis

pohon sedikit (10 s/d

20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain r

usa, beruang, rubah,

bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak)

.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

15

Gambar 7. Bioma Hutan gugur

Sumber : docplayer.info

5)

Bioma Taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara

dan di pegunungan

daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim di

ngin rendah. Biasanya

taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesi

es seperti konifer,

pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sed

ikit sekali.

Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, da

n burung-burung

yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Gambar 8. Bioma Taiga

Sumber: pinterest.com

6)

Bioma Tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara

di dalam lingkaran

kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung ti

nggi. Pertumbuhan

tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuha

n yang dominan

adalah

Sphagnum sp

, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang

pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu

beradaptasi

dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di dae

rah ini ada yang

menetap dan ada yang datang pada musim panas, semua

nya berdarah

panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu

yang tebal,

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

16

contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan in

sekta terutama

nyamuk dan lalat hitam.

Gambar 9: Bioma Tundra

Sumber : andimanwno.wordpress.com

7)

Sabana/Savana

Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon

-pohon. Sabana

terdapat didaerah tropis, dengan curah hujan 90- 15

0cm/tahun, misalnya

di Kenya (Afrika) dan Australia Utara. Sabana dibed

akan menjadi 2 macam

yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana ca

mpuran (beberapa

jenis pohon)

Gambar 10. Bioma Sabana/Savana

Sumber: pak.pandani.we, id

Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keane

karagaman hayati)

yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati In

donesia termasuk

tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di A

merika Selatan dan

Zaire di Afrika. Besarnya keanekaragaman hayati di

Indonesia berkaitan

erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah

. Suhu dan curah hujan

yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tum

buhan.

C.

Rangkuman

1.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada ma

khluk hidup yang

menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukur

an, serta ciri-ciri lainnya.

Secara garis besar keanekaragaman hayati dibagi men

jadi 3 tingkat yaitu

keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis, dan ting

kat ekosistem.

2.

Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu da

lam satu jenis atau

spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabk

an bervariasinya

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

17

susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (

sifat) dan fenotip

(penampakan luar) suatu makhluk hidup.

3.

Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi ya

ng terdapat pada mahluk

hidup antar jenis.

4.

Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman s

uatu komunitas yang

terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di

suatu habitat.

D.

Penugasan Mandiri

Langkah Kerja:

1.

Amati lingkungan sekitar tempat tinggalmu!

2.

Tentukan 2 ekosistem yang akan diamati (misal ekosi

stem darat dan ekosistem

air)!

3.

Amati kehidupan setiap ekosistem tersebut!. Yang ha

rus diamati meliputi berbagai

jenis mahluk hidup yang ada dan interaksi yang ter

jadi antar mahluk hidup

tersbut dan antar mahluk hidup dengan lingkungannya

.

4.

Amati pula keanekaragaman gen dari setiap spesies y

ang Anda temui!

5.

Masukkan data hasil pengamatan pada tabel berikut i

ni!

Kondisi yang teramati

Ekosistem Air

Ekosistem Darat

Kondisi komponen

abiotik.

Jenis tumbuhan yang

ditemukan.

Jenis hewan yang

ditemukan.

Pertanyaan:

1.

Bagaimana kondisi komponen abiotik pada kedua ekosi

stem yang Anda amati?

2.

Bagaimana kondisi komponen biotik pada kedua ekosis

tem yang Anda amati?

3.

Pada ekosistem yang manakah keanekaragaman gen dan

jenis paling tinggi? Apa

yang menyebabkannya? Jelaskan?

E.

Latihan Soal

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1.

Kelompok tumbuhan yang merupakan tingkatan satu gen

adalah....

A.

Mangga manalagi, mangga geding, dan mangga harum ma

nis

B.

Jambu, mangga dan pepaya

C.

Kelapa sawit, kelapa gading dan aren

D.

Aren, jambu dan kelapa sawit

E.

Bawang merah, bawang putih dan bawang daun

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

18

2.

Keanekaragaman jenis dapat terlihat dari adanya per

bedaan....

A.

Bentuk, warna, ukuran dan penampilan

B.

Bentuk, warna, jumlah, ukuran dan faktor pembawa si

fat menurun

C.

Morfologi dan anatomi

D.

Tingkah laku dan gen

E.

Morfolofgi dan tingkah laku

3.

Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pa

da komunitas, ekosistem

dan spresies dapat menimbulkan

A.

Varietas

B.

Spesies baru

C.

Populasi

D.

Biodiversitas

E.

Habitat baru

4.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri ekosistem air.

1)

Salinitas rendah

2)

Variasi suhu tinggi

3)

Penetrasi cahaya matahari kurang

4)

Suhu air daerah tropis kurang lebih 25

0

C

5)

Adanya aliran air

6)

Tidak diperngaruhi iklim dan suaca

Ciri-ciri ekosistem air tawar adalah....

A.

(1), (2) dan (3)

B.

(1), (2) dan (5)

C.

(2), (3) dan (5)

D.

(2),(3) dan (6)

E.

(4),(5) dan (6)

5.

Keanekaragaman jenis (spesies) tertinggi terdapat p

ada ekoisitem....

A.

Gurun

B.

Hutan hujan tropis

C.

Sawah

D.

Mangrove

E.

Sabana

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

19

Kunci Jawaban dan Pembahasan

No

Soal

Kunci Jawaban

Pembahasan

1 A

Mangga manalagi, mangga

geding, dan mangga harum

manis

Jenis mangga mempunyai berbagai variasi,

hal ini disebabkan faktor gen yang

bervariasi. Mangga dalam satu jenis

memiliki rasaa dan tekstur yang berbeda

beda begitupun dari segi penampilan fisik

tanamannya.

2 C

Morfologi dan anatomi

Keanekaragaman jenis adalah perbedaan

yang dapat ditemukan pada suatu

komunitas. Perbedaan dapat ditemukan

dengan memperhatikan anatomi dan

morfologi.

3 D

Biodiversita

Keanekaragaman hayati (

Biodiversity

)

Keanekaragaman hayati adalah tingkat

variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat

ekosistem bioma spesies atau seluruh

planet. Keanekaragaman hayati adalah

ukuran dari kesehatan ekosistem.

Keanekaragaman hayati adalah sebagian

fungsi dari iklim

.

4 A

(1), (2), (3)

Ciri-ciri air tawar

-

Salinitas rendah, di bawah 1 %.

-

Dpengaruhi iklim dan cuasa.

-

Suhu bervariasi sangat rendah.

-

Penetrasi masuknya cahaya kurang.

5 B

Hutan hujan tropis

Kerna hutan hujan tropis memiliki variasi

spesies terbbanyak dibandingkan dengan

ekosistem lainnya.

Pedoman Penskoran

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang

terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi

Kegiatan Belajar 1.

Nilai =

  !!"

  #$%

x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,

Anda dapat meneruskan

dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi

Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum diku

asai.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

20

F.

Penilaian Diri

Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa ja

uh Anda memahami materi

pada kegiatan pembelajaran 1. Berilah tanda centang

(v) pada kolom jika sesuai atau

tidak sesuai dengan yang dirasakan.

No

Deskripsi Kompetensi

Hasil Penilain Diri

Ya

Tidak

1

Apakah Anda dapat menjelaskan pengertian

keanekaragaman hayati?

2

Apakah

Anda

dapat

membedakan

keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis dan

tingkat ekosistem?

3

Apakah Anda dapat mengidentifikasi ciri-ciri

berbagai bioma sebagai bagian dari

keanekaragaman hayati tingkat ekosistem?

Jika menjawab “Tidak” pada salah satu perta

nyaan di atas maka pelajari kembali

modul kegiatan pembelajaran 1.

“Jangan putus asa”.

Jika menajwab “Ya “ pada

semua pertanyaan, maka lanjutkan ke kegiatan pembel

ajaran 2.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

21

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Penyebaran, Pelestarian dan Manfaat Keanekaragaman

Hayati

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan , An

da dapat mengidentifikasi,

menjelaskan dan menganalisis serta menyajikan data

sebaran, manfaat pelestarian

dan ancaman keanekaragaman hayati Indonesia secara

teliti, tanggung jawab dan

bersyukur kepada Tuhan YME

B.

Uraian Materi

1.

Penyebaran Flora di Indonesia

Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana

yang meliputi Malaysia,

Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun

2009, Van Welzen dan Silk,

botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang men

jelaskan distribusi flora

Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terbag

i menjadi flora dataran

Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah ten

gah (peralihan) yang sangat

khas dan endemik.

a.

Flora Daratan Sunda (Asiatis)

Flora di Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana

yang meliputi Malaysia,

Filipina, Indonesia , dan Papua Nugini. Pada tahun

2009, Van Welzen dan Silk,

botanis dari Belanda, melakukan penelitian yang men

jelaskan distribusi flora

Malesiana. Menurut keduanya, flora Malesiana terba

gi menjadi flora dataran

Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah ten

gah (peralihan) yang sangat

khas dan endemik.

Flora di dataran Sunda terbagi menjadi tiga macam,

yaitu flora endemik

seperti padma raksasa (

Rafflesia arnoldii

) yang hanya terdapat di wilayah

Bengkulu, Jambi, dan SumateraSelatan, serta bunga a

nggrek Tien Suharto

atau anggrek Hartinah (

Cymbidium hartinahianum

) yang hanya ada di wilayah

Sumatera Utara. Selanjutnya flora khas paparan sund

a adalah pada bagian

pantai timur di dominasi hutan mangrove dan rawa ga

mbut. Kemudian flora

di bagian pantai barat didominasi oleh meranti-mera

ntian, rawa gambut,

kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.

Gambar 11. Bunga Bangkai

Sumber: kompas.com

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

22

b.

Flora Peralihan

Flora di daerah peralihan memiliki kemiripan dengan

flora di dataran Sunda

dan Sahul. Wilayah yang termasuk di dalamnya adalah

wilayah pulau

Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Di pulau Sulawe

si setidaknya terdapat

4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang

hampir mirip flora di

Flipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di

bagian peralihan ini jika

terdapat di pantai akan mirip dengan yang ada di Pa

pua, namun untuk flora

yang berada di gurun sangat mirip dengan yang ada d

i Kalimantan. Jenis flora

endemik di wilayah ini adalah eboni (

Diospyros celebica

) atau lebih dikenal

dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda (

Eucalyptus deglupta

), dan

cengkeh (Syzygium

aromaticum

).

c.

Flora Daratan Sahul

Hutan di dataran Sahul memiliki ciri-ciri yang sama

dengan hutan Australia

wilayah utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yan

g berdaun lebat dan

hijau. Ketinggian pohon di wilayah ini bisa mencapa

i 50 meter. Karena

lebatnya daun pohon di hutan sahul membuat sinar ma

tahari tidak

menembus tanah, sehingga kelembapan terjaga dan mem

iliki ciri ciri air

tanah yang baik dan membuat tanah subur dengan orga

nisme yang ada di

dalamnya. Karena hal ini pula terdapat banyak tumbu

han merambat atau

epifit. Spesies endemik di dataran ini antara lain

sagu (

Metroxylon sagu

), pala

(

Myristica fragrans

), dan matoa (

Pometia pinnata

). Selain itu, juga terdapat

beberapa jenis tumbuhan seperti pohon besi, cemara,

merbau, dan jati.

Seorang ahli geografi dan botani dari Jerman, Franz

Wilhelm Junghuhn,

mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara verti

kal sesuai dengan

tumbuhan yang hidup diiklim tersebut. Klasifikasi i

ni bisa dijadikan dasar

pengelompokan tumbuhan di Indonesia secara vertikal

.

Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flor

a di Indonesia dibagi

menjadi beberapa kelompok berikut.

1)

Daerah dengan ketinggian 0-650 m merupakan dataran

rendah pantai

dan hutan mangrove dengan jenis tanaman pandan, bak

au (

Rhizophora

sp

.), kayu api (

Avicennia sp

.), bogem (

Bruguirea sp.),

sagu, dan nipah.

Semakin jauh ke daratan, ditemukan kelapa, kelapa s

awit, cokelat, padi,

jagung, kapuk (

Ceiba pentandra

), dan karet (

Hevea brasiliensis

).

2)

Daerah dengan ketinggian 650-1500 m ditumbuhi tanam

an rasamala

(Altingia excelsa), kina (

Chinchona officinalis

), aren, pinang, kopi,

tembakau, dan teh.

3)

Daerah dengan ketinggian 1500-2500 m ditumbuhi tana

man cantigi

koneng (Rhododendron album), cemara gunung (

Casuarina

junghuhniana

), anggrek tanah (

Paphiopedilum praestans

) di pegunungan

Papua, dan berri (

Vaccinium lucidum

).

4)

Daerah dengan ketinggian di atas 2500 m merupakan d

aerah pegunungan

yang dingin. Di ketinggian ini, ditemukan lumut, li

ken, dan bunga

edelweis (

Anaphalis javanica).

Berikut beberapa contoh jenis flora di Indonesia ya

ng merupakan spesies

langka, diantaranya adalah sebagai berikut.

1)

Bunga Bangkai Bunga bangkai (

Amorphophallus titanum

) merupakan

tumbuhan endemik dari Sumatera, yang dikenal dengan

bunga majemuk

terbesar. Dinamakan bunga bangkai karena bunga ini

mengeluarkan

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

23

aroma busuk yang digunakan untuk menarik serangga k

umbang atau lalat

untuk proses penyerbukan.

2)

Padma Raksasa Padma raksasa

(Rafflesia arnoldii

) merupakan tumbuhan

parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang besa

r, bahkan merupakan

bunga terbesar di dunia. Bunga ini pertama kali dit

emukan pada tahun

1818 dihutan tropis Bengkulu (Sumatera). Bunga ini

terdiri dari 27 spesies

dan dari semua spesiesnya ditemukan di Asia tenggar

a.

3)

Edelweiss Jawa Edelweiss Jawa (

Anaphalis javanica

) merupakan

tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pe

gunungan tinggi

nusantara. Edelweiss saat ini merupakan salah satu

jenis bunga yang

sudah sangat langka keberadaannya.

4)

Daun Payung

(Johannesteijsmannia altifrons

) adalah salah satu tanaman di

Sumatera Utara. Tanaman ini tidak tahan terhadap pa

paran sinar matahari

langsung sehingga tanaman ini sering ditemukan tumb

uh di antara

pepohonan lebat. Keberadaan tanaman ini semakin ber

kurang karena

banyaknya kebakaran hutan sehingga pohon tempatnya

berlindung juga

berkurang.

5)

Ulin (

Eusideroxylon zwageri

) adalah sejenis pohon besar yang sering

disebut dengan pohon besi dan merupakan tumbuhan kh

as dari

Kalimantan. Ulin termasuk jenis pohon besar yang cu

kup sulit untuk

diperkembangbiakkan sehingga populasinya menurun.

Bunga Bangkai

Bunga Padma

Bunga Edelweis

Kayu Ulin

Bunga Payung

Gambar 12. Aneka flora langka Indonesia

Sumber:

id.search.yahoo.com

2.

Penyebaran Fauna di Indonesia

Berdasarkan letak geografinya wilayah Indonesia d

ilewati oleh dua garis khayal,

yaitu Garis Wallace dan Garis Webwe. Kedua garis kh

ayal ini menyebabkan terjadinya

perbedaan persebaran hewan (fauna) Indonesia. Penye

baran fauna di Indonesia

dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa ge

ologi benua Asia dan Australia.

Para pakar zoology berpendapat bahwa tipe fauna di

kawasan Indonesia bagian barat

mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sed

angkan fauna di kawasan

Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua

Australia (australis). Daerah

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

24

persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi

tiga kawasan, yaitu kawasan

Indonesia bagian barat, kawasan peralihan (Wallace

a), dan kawasan Indonesia bagian

timur

.

Gambar 13. Peta persebaran fauna di Indonesia

Sumber: rumusguru.com

a.

Daerah Sebelah Barat Garis Wallace

Kawasan Indonesia yang termasu ke dalam daerah sebe

lah Barat garis Wallace,

meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

Kawasan ini dibatasi oleh garis

imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan

dengan Sulawesi dan antara

Bali dengan Lombok.Meskipun jarak antara Bali dan L

ombok sangat dekat, namun

jenis fauna yang hidup di kedua pulau tersebut berb

eda. Garis Wallace

dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (ahli zoolog

i berkebangsaan inggris)

pada abad ke-19. Beberapa jenis fauna kawasan Indon

esia bagian barat yang juga

menjadi spesies endemikantara lain harimau (

Panthera tigris

), macan tutul atau

leopard (

Panthera pardus

), gajah (

Elephas maximus

), badak jawa (

Rhinoceros

sondaicus

), banteng (

Bos sondaicus

), orang utan (

Pongo pygmaeus

), wauwau

(

Hylobates lar

), lutung (

Presbytis cristata

), merak hijau (

Pavo muticus

), dan burung

jalak bali (

Leucopsar rothschildi

). Fauna di wilayah ini dikenal juga dengan tipe

oriental yang bercirikan hewan menyusui berukuran b

esar, berbagai macam kera

dan ikan air tawar.

Gambar 14. Fauna khas Indonesia Bagian Barat

Sumber: juraganles.com

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

25

b.

Daerah Sebelah Timur garis Wallace

Wilayah Indonesia yang ada di sebelah Tmur Garis Wa

llace memiliki berbagai

jenis fauna Australia, yaitu berbagai jenis burung

dengan warna bulu yang

mencolok, misalnya kasuari, cendrawasih, kakatua, n

uri dan parkit. Ada pula

merpati berjambul dan beberapa jenis hewan berkantu

ng dan walabi.

Gambar 15. Fauna khas Indonesia Bagian Timur

Sumber : kumpulanbagianpenting.blogspot.com

c.

Daerah Peralihan

Daerah peralihan adalah daerah di antar Garis Walla

cs dan Weber. Disebut juga

wilayah Wallace. Semakin ke Timur dari Garis Wallac

e, jumlah fauna oriental

semakin berkurang. Sebaliknya semakian ke barat dar

i Garis Weber, Fauna

Australia semalin berkurang. Dengan demikian, marsu

piaiia dapat ditemukan di

daerah Wallace dan butung pelatuk oriental juga dap

at dijumpai di sebelah timur

Wallace.

Gambar 16, Fauna peralihan

Sumber: commons.wikimedia.org

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

26

Perhatikan fauna yang da di Bali dan di Lombok. Ked

ua pulau ini hanya dipisahkan

oleh selat yang hanya berjarak sekitar 30 km, tetap

i faunanya berbeda jauh. Di bali

ditemukan hewan Oriental bajing dan harimau, tetapi

hewan ini tidak menyebar

ke Lombok. Sementara itu, di Lombok ditemukan burun

g pemakan madu yang

tidak ditemukan di bali (fauna Australian). Hal ser

upa terjadi di Sulawesi dan

Kalimantan. Di Sulawesi ditemukan hewan Australian

Opoom dan burung

kakaktua (fauna Australian), namun kedua hewan ters

ebut tidak ditemukan di

Kalimantan.

Terlepas dari tipe asiatis, tipe australian maupun

peralihan, berapa hewan

tersebut adalah hewan khas Indonesia. Hewan yang te

rancam punah adalah

hewan asli Indonesia adalah orang utan (endemik di

Sumatera dan Kalimantan),

komodo (endemik Pulau Komodo), badak cula atu (ende

mik ujng Kulon Jawa

barat) dan Anoa (endemik Sulawesi).

3.

Ancaman Kepunahan Keanekaragaman Hayati

Gambar 17. Kerusakan Hutan

Sumber: ipqi.org

Kepunahan flora dan fauna bukan suatu gejala baru.

Bebebrapa ratus tahun yang lalu

sebagian besar flora dan fauna telah berkurang kare

na kegiatan manusia. Di sisi lain

manusia merupakan satu-satunya mahluk hidup yang ma

mpu membendung

terjadinya kepunahan berbagai jenis flora dan fauna

. Jenis flora dan fauna yang cepa

mengalami kepunahan adalah sebagai berikut:

a.

Flora dan fauna yang persebarannya sedikit dan kema

mpuan menyesuaikan diri

terhadapa lingkungan (adaptasi) kecil

b.

Flora dan fauna yang ditemukan di daerah sebaran se

mpit.

c.

Flora dan fauna yang membutuhkan daerah luas untuk

bertahan hidup.

d.

Meeupakan pemangs besar sehingga diburu oleh manusi

a.

e.

Flora dan fauna memiliki kekhususan tinggi.

f.

Umunya merupakan fauna besar dengan kepadatan renda

h.

g.

Flora dan fauna bersaing dengan mansia baik langsun

g maupun tidak langsung

h.

Flora dan fauna memiliki nilai komersial.

i.

Pernah mempunyai kisaran luas dan berdekatan tetapi

sekarang terbatas pada

daerah kecil tempat hidupnya.

Beberapa jenis hewan Indonesia dan keadaaanya dapat

dilihat pada tabel 1.

Sedangkan mamalia yang punah dan langka di Indonesi

a Barat dapat dilihat pada

tabel 2.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

27

Tabel 1. Jenis Hewan di Indonesia

No

Jenis Hewan

Keadaan

1 Musang Sulawesi

Rentan

2 Dugong

Rentan

3 Babi Rusa

Rentan

4 Anoa dataran rendah

Terancam punah

5 Anoa gunung

Terancam punah

6 Kuntul Cina

Rentan

7 Bangau bluwok

Rentan

8 Maleo

Rentan

9 Buaya Muara

Rentan

10 Penyu belimbing

Terancm punah

11 Penyu sisik

Terancam punah

12 Kura –kura forsten

Terancam

13 Kupu –kupu sayap hitam

Rentan

Tabel 2 . Mamalia yang Punah dan Langka di Indonesi

a Barat

Nama Hewan

Pulau

Jawa

Sumatera

Kalimantan

Orang Utan

Punah

Terancam Punah Terancam

Owa siamang Punah

Terancam punah -

Badaj Jawa

Terancam punah

Punah

Punah

Badak Sumatera Terancam punah

-

-

Banteng

Langka

Punah

Langla

Tapir tenuk

Punah

Terancam

Punah

Harimau

Punah

Terancam

-

Beruang Madu Punah

Terancam punah Terancam

punah

Harimau tutul Terancam punah

Punah

Terancam

punah

Gajah

Terancam punah

Terancam punah Terancam

Manusia saat ini sudah mengikuti perkembangan indus

trialisasi untuk emmenuhi

kebutuhan hidupnya sehingga banyak aktifitas yang t

idak disadarai dapat mengancam

keanekaragaman hayati. Jika hal ini dibiarkan, maka

keanekaragaman hayati akan

mengalami penurunan, baik kualitas dan kuantitasnya

.

Hal-hal yang dapat menyebabkan penuruanan keanekara

gaman hayati adalah sebagai

berikut :

a.

Perusakan dan pemusnahan habitat.

b.

Mauknya jeis hwan pe;iharaan dan tumbuhan baru pada

suatu habitat tanpa

penelitian dan pengembangan yang seksama.

c.

Penggunaan jenis tumbuhan dan hewan pada suatu habi

tat secara berlebihan.

d.

Terjadinya pencemaran lingkungan dalam suatu ekosis

tem. Pencemaran

lingkungan meliputi penvcemaran air, tanah dan udar

a.

e.

Terjadinya perubahan iklim global.

f.

Adanya perkembangan industry pertanian dan perhutan

an.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

28

g.

Adanya eksploitasi berlebihan saat penambangan loga

m dan pemanfaatan biota

laut.

4.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Usaha pelestarian sumber daya alam hayati merupakan

tanggung jawab bersama dan

harus dilakukan secara ketat, karena sudah banyak j

enis tumbuhan dan hewan

endemik telah berada di ambang kepunahan. Usaha-us

aha yang dapat dilakukan

untuk pelestarian keanekaragaman hayati dibagi menj

adi dua, yaitu pelestarian exsitu

dan insitu.

a.

Pelestarian Secara In Situ

Pelestarian In situ adalah pelestarian keanekaragam

an hayati yang dilakukan di

tempat hidup aslinya (habitatnya). Pelestarian ini

dilakukan pada mahluk hidup

yang memerlukan habitat khusus atau mahluk hidup ya

ng dapat menyebabkan

bahaya pada kehidupan mahluk hidup lainnya jika dip

indahkan ke tempat lain.

Contoh taman nasaional dan cagar alam. Indonesia s

aat ini memiliki 30 taman

nasional dan ratusan cagar alam sehingga flora dan

fauna asli Indonesia memiliki

kesempatan baik untuk hidup terus , tentu apabila p

eraturan pemerintah ditaati.

b.

Pelestarian Ex Situ

Pelestarian ex situ adalah pelestarian keanekaraga

man hayati (tumbuhan dan

hewan) dengan cara dikeluarkan dari habitatnya dan

dipelihara di tempat lain.

Pelestarian secara ex situ dapat melakukan cara-car

a sebagai beriku.

Kebun koleksi

Kebun plasma nutfah

Kebun raya

Penyimpanan dalam kamar-kamar bersuhu dingin

Kebun binatang

Dari hasil kerja sama dengan lembaga konservasiinte

rnasional, terlah dilakukan

pengembangan kawasn konservasi menjadi cagar biosfe

r yang merupakan

kawasan dengan ekosistem terestrial dan pesisir yan

g melaksanakan konservasi

biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang be

rkelanjutan. Cagar biosfer

yang ada di Indonesia antara lain Kebun Raya Ciboda

s, Taman Nasional Komodo,

Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bukit

Batu, dan Taman Nasional

Wakatobi

.

5.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

a.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan

Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia ada

lah beras yang diperoleh

dari tanaman padi (

Oryza sativa

).Namun, di beberapa daerah, makanan pokok

penduduk adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas,

atau sagu. Selain kaya akan

tanaman penghasil bahan makanan pokok, Indonesia ju

ga kaya akan tanaman

penghasil buah dan sayuran. Diperkirakan terdapat s

ekitar 400 jenis tamanam

penghasil buah, contohnya sirsak (

Annona muricata

), jeruk bali (

Citrus maxima

),

rambutan (

Nephelium lappaceum

), duku (

Lansium domesticum

), durian (

Durio

zibethinus

), manggis (

Garcinia mangostana

), markisa (

Passiflora edulis

), mangga

(

Mangifera indica

), dan matoa (

Pometia pinnata

). Terdapat sekitar 370 jenis

tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangku

ng, katuk, kacang panjang,

buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan ba

wang kucai.Ada sekitar 70 jenis

tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, jahe, leng

kuas, temulawak, wortel,

lobak, talas, singkong, ubi jalar, dan bawang putih

.Indonesia juga kaya akan

tanaman penghasil rempahrempah yang jumlahnya sekit

ar 55 jenis, antara lain

merica (Piper nigrum), cengkeh (

Eugenia aromatica),

pala (

Myristica fragrans

),

dan ketumbar (

Coriandrum sativum

). Sumber makanan juga berasal dari aneka

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

29

ragam hewan darat, air tawar, dan air laut.Contohny

a, sapi, kambing, kelinci,

burung, ayam, ikan lele, belut, kepiting, kerang, d

an udang.

b.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan

Indonesia memiliki sektar 30.000 spesies tumbuhan,

940 spesies di antaranya

merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tana

man obat tersebut

digunakan dalam industri obat herbal lokal. Beberap

a tanaman obat beserta

kegunaanya adalah sebagai berikut. Buah merah (

Pandanus conoideus

)

dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker (t

umor), kolesterol tinggi, dan

diabetes. Mengkudu (

Morinda citrifolia

) untuk menurunkan tekanan darah tinggi

Kina (

Chinchona calisaya, Chinchona officinalis)

, kulitnya mengandung alkaloid

kina (quinine) untuk obat malaria. Selain tumbuh-tu

mbuhan, beberapa jenis

hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan,

antara lain sebagai berikut.

Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan day

a tahan tubuh. Ular,

bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobat

i penyakit kulit (gatal-

gatal).

c.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik

Beberapa tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuatan

kosmetik, antara lain

sebagai berikut. Bunga mawar (

Rosa hybrida

), melati (

Jasminum grandiflorum),

cendana (

Santalum album

), kenanga (

Cananga odorata

), dan kemuning (

Murraya

exotica

) dimanfaatkan untuk wewangian (parfum). Kemuning,

bengkoang,

alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisio

nal untuk menghasilkan kulit.

Urang-aring (

Eclipta alba

), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buay

a

(

Aloe vera

) digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut.

d.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang

Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandan

g atau pakaian, antara lain

sebagai berikut. Rami (

Boehmeria nivea

), kapas (

Gossypium arboreum

), pisang

hutan atau abaca (

Musa textilis

), sisal (

Agave sisalana

), kenaf (

Hibiscus

cannabicus

), jute (

Corchorus capsularis

) dimanfaatkan seratnya untuk dipintal

menjadi kain atau bahan pakaian. Tanaman labu air (

Lagenaria siceraria

)

dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua

) untuk membuat koteka

(horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian

wanita, digunakan

tumbuhan wen (

Ficus drupacea

) dan kem (

Eleocharis dulcis

). Beberapa hewan juga

dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara la

in sebagai berikut. Ulat

sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nila

i ekonomi sangat tinggi. Kulit

beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dim

anfaatkan untuk membuat

jaket. Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu. B

ulu burung dapat digunakan

untuk membuat aksesori pakaian.

e.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan

Sebagian besar rumah diIndonesia menggunakan kayu,

terutama rumah adat.

Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tia

ng, dan alas atap. Beberapa

tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jat

i (

Tectona grandis

), kelapa

(

Cocos nucifera

), nangka (

Artocarpus heterophyllu

s), meranti(Shorea acuminata),

keruing (Dipterocarpus borneensis), rasamala (

Altingia excelsa

), ulin

(

Eusideroxylon zwageri),

dan bambu (

Dendrocalamus asper

). Di Pulau Timor fan

Alor, daun lontar (

Borassus flabellifer

) dan gebang (

Corypha utan

) digunakan

untuk membuat atap dan diding rumah. Beberapa jenis

tumbuhan palem (

Nypa

fruticans, Oncosperma tigilarium, dan Oncosperma ho

rridum

) juga dimanfaatkan

untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di P

ulau Timor, alang-alang

(

Imperata cylindrica

) dimanfaatkan untuk membut atap rumah.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

30

f.

Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya dan kea

gamaan

Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantar

a memiliki

keanekaragaman suku dan budaya yang tinggi. Terdapa

t sekitar 350 entis (suku)

dengan agama dan kepercayaan, budaya, serta adat-is

tiadat yang berbeda. Dalam

menjalankan upacara ritual keagamaan dan kepercayaa

nya, penyelenggaraan

upacara adat dan pesta tradisional seringkali meman

faatkan beragam jenis

tumbuhan dan hewan. Beberapa upacara ritual keagama

an dan kepercayaan,

upacara adat, serta pesta tradisional tersebut, ant

ara lain sebagai berikut.Budaya

nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa mengguna

kan bunga mawar,

kenanga, kantil, dan melati. Upacara kematian di To

raja menggunakan berbagai

jenis tumbuhan yang dianggap memiliki nilai magis s

aat memandikan jenazah,

misalnya limau, daun kelapa, pisang, dan rempah-rem

pah. Upacara Ngaben di Bali

menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minya

k atsiri yang berbau

harum, antara lain kenanga, melati, cempaka, pandan

, sirih, dan cendana. Tebu

hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk mengha

nyutkan abu jenazah ke

sungai. Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambin

g, sapi, dan kerbau) pada

hari raya Qurban. Umat Nasrani menggunakan pohon ce

mara (

Araucaria sp. dan

Casuarina equisetifolia

) saat perayaan natal.

g.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah

Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian t

ubuh tumbuhan, hewan, atau

mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan

mewariskan sifat.

Setiap organisme yang masih liar di alam maupun yan

g sudah dibudidayakan

manusia mengandung plasma nutfah. Plasma nutfah ber

guna untuk merakit

varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesie

s yang tahan terhadap suatu

penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma

nutfah akan mempertahankan

mutu sifat dari organisme dari generasi ke generasi

berikutnya, misalnya padi

Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak,

serta ubi jalar Cilembu dan

buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa mani

s. Keanekaragaman

plasma nutfah dapat tetap terjaga melalui pelestari

an semua jenis organisme.

C.

Rangkuman

1.

Keanekaragaman tumbuhan (flora) di Indonesia dikelo

mpokkan menajdi tiga

kelompok, yaitu keanekaragaman datran sunda, perali

han dan dataran sahul.

Keanekaragaman Flora Indonesia juga dibagi berdasar

kan ketinggian dari atas

permukaan laut atau secara vertikal.

2.

Persebaran fauna (hewan) di Indonesia dibagi menjad

i dua, yaitu persebaran

fauna di kawasan Indonesia Bagian Barat, persebarat

n Indonesia Bagian Timur

dan pesebaran peralihan. Masing-masing kawasan memp

unyai ciri khas yang

berbeda.

3.

Penurunan keanekaragaman hayati dinatarnya disebabk

an oleh perusakan dan

pemusnahan habitat, mesuknya jenis hewan dan tumbuh

an baru pada suatu

habitat, pencemaran lingkungan, perubahan iklim g

lobal, pesatnya perkembngan

industry pertanian dan perkebunan serta penmabangan

logam dan pemanfaatna

biota laut.

4.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk pelestarian keanek

aragaman hayati secara in-

situ dan ex situ.

5.

Keanekaragaman hayati bermanfaat sebagai sumber pan

gan, papan, obat-obatan,

kosmetika, kegiatan budaya dan keagamaan serta sumb

er plasma nutfah.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

31

D.

Penugasan Mandiri

Cermati artikel di bawah ini!

Kebun binatang dibangun untuk sarana konservasi dan

pengembangbiakan hewan. Namun,

dalam beberapa tahun terakhir tujuan mulia itu terc

oreng. Deretan peristiwa hewan yang

terlantar, kurus kering tak terurus hingga meregang

nyawa menghiasi pemberitaan media.

Selain kasus kematian hewan di Kebun Binatang Surab

aya (KBS) Jawa Timur beberapa tahun

lalu, kini Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat juga

mengalami hal sama. Ada apa dengan

kebun binatang?

Jasad Michael menggantung dengan jeratan sling baja

di lehernya. Kondisinya sangat

mengenaskan. Michael adalah seekor singa Afrika ber

usia 1,5 tahun, penghuni Kebun

Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur. Polisi menyata

kan Michael mati terbunuh. Namun,

apa yang menyebabkan ia terbunuh masih misterius hi

ngga kini.

Kisah tragis Michael melengkapi catatan kematian he

wan-hewan lain yang di KBS. Kebun

binatang yang berdiri sejak 1918 ini punya sejarah

kelam, banyak hewan mati tak terurus

sejak beberapa tahun sebelumnya seperti kematian Me

lani, sang Harimau Sumatera “kurus

kering”. Penyebabnya konflik manajemen pengurus KBS

yang berlarut-larut.

Kabar menyedihkan lain datang dari Kebun Binatang B

andung, Jawa Barat, awal Mei lalu.

Seekor gajah Sumatera bernama Yani sekarat berhari-

hari karena penyakit paru-paru hingga

akhirnya ajal menjemput. Penyebabnya diduga karena

masalah manajemen pakan yang

buruk oleh pengelola kebun binatang. Petisi online

“Selamatkan Kebun Binatang Bandung”

sempat muncul di dunia maya.

Sumber:

https://tirto.id/neraka-bernama-kebun-binatang-9dv

Berdasarkan artikel di atas :

1.

Bandingkan kelemahan dan keunggulan pelestarian sec

ara ex-situ dan in-situ bagi

satwa gajah dan singa dengan mengisi tabel berikut i

ni!

No

Pelestarian In –Situ

Pelestarian ex-situ

Kelemahan

Keunggulan

Kelemahan

Keunggulan

1

2

3

2.

Bagaimana menurut pendapat Anda dalam mengelola pel

estarian ex-situ sehingga

kejadian di atas tidak terulang kembali?

E.

Latihan Soal

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1.

Berikut ini yang termasuk fauna tipe Australis adal

ah ...

A.

anoa, komodo, kuskus

B.

gajah, badak bercula satu, burung merak

C.

kangguru, cendrawasih, burung kasuari

D.

anoa, gajah, badak jawa

E.

komodo, babirusa, beruang

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

32

2.

Garis yang memisahkan jenis fauna (hewan) Indonesia

bagian timur dengan

bagian tengah adalah ...

A.

garis Weber

B.

garis Khatulistiwa

C.

garis Wallace

D.

garis lintang

E.

garis bujur

3.

Berikut yang termasuk flora khas Indonesia bagian T

imur adalah

A.

Bunga bangkai, matoa, sagu

B.

Sagu, matoa, pala

C.

Bunga padma, kayu jati, sagu

D.

Bunga bangkai, bunga padma, bunga payung

E.

Sagu, matoa, kayu jati

4.

Berikut ini adalah aktivitas manusia yang dapat men

yebabkan punahnya hewan

atau tumbuhan,

kecuali .

..

A.

membangun tempat tinggal baru dalam hutan

B.

memburu hewan langka

C.

membuat cagar alam

D.

perluasan lahan pertanian

E.

pertambangan

5.

Salah satu upaya menjaga keanekaragaman hayati adal

ah ...

A.

penanaman secara monokultur

B.

membuang limbah rumahtangga ke sungai

C.

perburuan hewan

D.

menangkap ikan menggunakan peledak

E.

pelestarian hewan secara in situ dan eksitu

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

33

Kunci Jawaban dan Pembahasan

No Soal

Kunci Jawaban

Pembahasan

1

C

kangguru,

cendrawasih, burung

kasuari

Kangguru, cendrawasih, dan burung kasuari

termasuk fauna tipe Australis. Ciri fauna

Australis diantaranya yaitu: terdapat banyak

mamalia berukuran kecil, terdapat hewan

berkantung, jenis burung memiliki warna bulu

yang indah namun memiliki suara yang kurang

bagus.

2

A

Garis Weber

Garis yang memisahkan jenis fauna bagian

Timur dengan bagian Tengah yaitu garis

Weber. Sedangkan garis Wallace garis yang

memisahkan jenis fauna bagian Tengah dengan

bagian Barat. Dengan adanya garis-garis ini,

maka Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah

fauna, yaitu Oriental (Asiatis), Australis, dan

Peralihan.

3

B

Sagu, matoa, pala

Sagu, matoa dan pala adalah jenis flora ciri

khas dataran sahul atau Indonesia bagian

timur.

4

C

Membuat cagar alam

Membuat cagar alam bukan merupakan

aktivitas yang dapat menyebabkan punahnya

hewan atau tumbuhan. Membuat cagar alam

termasuk kedalam konservasi atau

perlindungan hewan atau tumbuhan.

5

E

Pelestarian ex situ dan

In situ

Salah satu usaha untuk menjaga

keanekaragaman hayati yaitu dengan

konservasi atau perlindungan tehadap hewan

atau tumbuhan. Ada dua jenis konservasi yaitu

secara in situ (di dalam habitatnya) dan ek

situ.(di luar habitatnya)

Pedoman Penskoran

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang

terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi

Kegiatan Belajar 2.

Nilai =

  !!"

  #$%

x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,

Anda dapat meneruskan

dengan Kegiatan Belajar Materi selanjutnya. Jika ma

sih di bawah 80%, Anda harus

mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagi

an yang belum dikuasai.

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

34

F.

Penilaian Diri

Lakukan penilaian diri untuk mengetahui seberapa ja

uh, Anda memahami materi

pada kegiatan pembelajaran 2. Berilah tanda centang

(v) pada kolom jika sesuai atau

tidak sesuai dengan yang dirasakan

No

Deskripsi Kompetensi

Hasil Penilain Diri

Ya

Tidak

1

Apakah Anda sudah dapat menganalisis sebaran

keanekaragaman hayati wilayah Indonesia?

2

Apakah Anda sudah dapat menganalisis ancaman

keaenakragaman hayati dim Indonesia?

3

Apakah Anda sudah dapat menganalisis upaya

pelestarian keanekaragaman hayati Indoneisa?

4

Apakah Anda dapat menjelaskan manfaat

keanekaragaman hayati Indonesia?

Jika menjawab “Tidak” pada salah satu perta

nyaan di atas maka pelajari kembali

modul kegiatan pembelajaran 2.

“Jangan putus asa”.

Jika menajwab “Ya “ pada

semua pertanyaan, maka lanjutkan ke modul berikutny

a (KD.3.3).

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

35

EVALUASI

Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1.

Faktor yang membentuk keanekaragaman adalah....

A.

Gen

B.

Kromosom

C.

Gen dan lingkungan

D.

Perilaku

E.

Variasi gen dan perilaku

2.

Dua individu dalam satu jenis memiliki faktor genet

ic yang sama tetapi memiliki

fenotip yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh

....

A.

Lingkungan

B.

Makanan

C.

Keturunan

D.

Reproduksi

E.

Sumber makanan

3.

Kelompok yang merupakan tingkatan keanekaragaman je

nis adalah...

A.

Kelapa hijau, kelapa hybrid, kelapa gading

B.

Kelapa, jeruk, mangga

C.

Manga harum manis, manga gedong, mamgga golek

D.

Salak pondoh, salak bali, salak condet

E.

Jeruk bali, jeruk nipis, jeruk medan

4.

Ekosistem darat dengan ciri-ciri:

-

Curah hujan rendah

-

Evaporasi tinggi

-

Flora berdaun kecil dan berbentuk jarum

-

Fauna berupa reptile

Maka bioma tersebut adalah...

A.

Hutan

B.

Gunung

C.

Gurun

D.

Savan

E.

Tundra

5.

Hutan Bakau, sawah, kebun, sungai, terumbu karang,

dan laut merupakan contoh

keanekaragaman hayati tingkat...

a. gen

b. spesies

c. ekosistem

d. populasi

e. individu

6.

Hewan yang terdapat pada zona persebaran mahluk hid

up di wilayah barat

Indoneisa adalah...

A.

Banteng

B.

Komodo

C.

Anoa

D.

Kakaktua berjambul

E.

Cendarwasih

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

36

7.

Karakteristik fauna oriental adalah....

A.

Mamalia ukuran kecil

B.

Mamalia berkantung

C.

Burung memiliki warna beragam

D.

Terdapat reptile besar

E.

Terdapat banyak jenis primate

8.

Tempat pelestarian dengan memindahkan flora atau fa

una ke luar habitat aslinya

adalah ...

A.

Cagar alam Pangandaran

B.

Taman nasional Baluran

C.

Suaka margasatwa Ujung Kulon

D.

Taman Safari Bogor

E.

Taman Nasional Bukit Batu

9.

Flora Melanesia yang banyak terdapat di wilayah Ind

onesia Timur adalah....

A.

Matoa

B.

Meranti

C.

Salak

D.

Duren

E.

Sukun

10.

Fauna endemik Indonesia adalah....

A.

Berunga madu

B.

Harimau

C.

Burung cendrawasih

D.

Komodo

E.

Tarsius

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

37

Kunci Jawaban

No Soal

Kunci Jawaban

1 C Gen dan lingkungan

2 A Lingkungan

3 C Kelapa, jeruk, mangga

4 C Gurun

5 C ekosistem

6 A Banteng

7 E Terdapat banyak jenis primata

8 D Taman Safari Bogor

9 A Matoa

10 D Komodo

Modul Biologi Kelas X KD 3.2

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DI

KDAS dan DIKMEN

38

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi E

d. 9. Jakarta: Erlangga.

Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009.

"Biologi untuk SMA/MA Kelas XI

Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo.

Irningtyas, 2018,

Biologi SMA kelas X

, Jakarta: Erlangga.

Nurhayati, Nunung dan Resti Wijayanti, 2017,

Biologi SMA kelas X

, Bandung:

YRama Yudha.

Pustaka Gama, Tim,

Kamus Lengkap Biologi.